Kajian teologis PAROUSIA dan implikasinya bagi Jemaat EBENHAEZER OMU

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

elionora fransiska Ellentapingku

Abstract

Jemaat Ebenhaezer Omu Klasis Sulawesi Tengah masih timbul kesalahpahaman tentang pengertian Parousia. Banyak para jemaat yang menjabarkan dan menganggap jika Yesus datang untuk tahap kedua dijadikan sarana manusia untuk menebus dosa kembali. Metode penelitian yang dimanfaatkan yakni pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini data dikumpulkan memanfaatkan teknik studi kepustakaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Parousia adalah sebuah situasi kristologi, tetapi sayangnya banyak dari jemaat yang masih bingung tentang hal ini, situasi ini semakin parah dengan hidup semi post modern yang sudah campur aduk dengan budaya sekularisme hingga membuat banyak jemaat ragu-ragu dan memiliki sikap skeptis. Jika saat ini kehidupan kita tidak ada hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus maka mustahil di masa depan kita mempunyai hubungan juga dengan Yesus Kristus (2 Tes. 1:8-9). Dalam Filipi 3:20-21 juga tersirat mengenai harapan Paulus, jika kewarganegaraan bagi orang yang beriman yaitu kerajaan surga. Beriringan dengan hal tersebut maka orang beriman yang masih hidup akan bersama-sama diangkat dan dibangkitkan untuk menyambut Tuhan di angkasa “sesudah kejadian itu manusia yang beriman yang masih hidup dan tinggal maka bersama-sama akan diangkat dan menyambut Tuhan di angkasa dan mereka akan seumur hidup dan abadi bersama dengan Tuhan Yesus Kristus (1 Tes. 4:17).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Bailey, B. J. Roh Kudus: Sang Penghibur. New York: Zion Christian Publishers., 2020.
  3. Bosch, D. J. Transformasi Misi Kristen. Depok: BPK Gunung Mulia., 1991.
  4. Brake, A. Visi-Visi Anak Domba Komentari Wahyu. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray., 2018.
  5. Butarbutar, P. D. M. Teologi Paulus. Klaten: Penerbit Lakeisha, 2021.
  6. Guthrie, D. Teologi PB 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia., 1991.
  7. Hermawan, I. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method). H. Banten: Hidayatul Quran., 2019.
  8. ———. Teknik Menulis Karya Ilmiah Berbasis Aplikasi Dan Metodologi. Banten: Hidayatul Quran., 2019.
  9. Hinson, D. F. Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab. BPK Gunung Mulia. Jakarta: BPK Gunung Mulia., 1991.
  10. Jonch, A. C. Kristus Bangkit, Ada Hari Esok. Bekasi: CV. Bintang Semesta Media., 2022.
  11. Manafe, Y. Y. “Parousia Menurut Paulus. SCRIPTA:” Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 1(1), (2016).
  12. Manzilati, A. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, Dan Aplikasi. Malang: Universitas Brawijaya Press., 2017.
  13. Marxsen, W. Pengantar Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia., 1996.
  14. Moore, A. L. The Parousia in the New Testament. Brill Archive., 1964.
  15. Novalina, M. Mengenal Paulus Dan Teologinya. Bogor: Penerbit Lindan Bestari., 2020.
  16. Plevnik, J. Paul and the Parousia: An Exegetical and Theological Investigation. Wipf and Stock Publishers., 2014.
  17. Rush, O. The Eyes of Faith: The Sense of the Faithful and the Church’s Reception of Revelation. CUA Press., 2009.
  18. Russell, J. S. The Parousia: The New Testament Doctrine of Our Lord’s Second Coming. Baker Books., 1999.
  19. Situmorang, J. T. Via Dolorosa: Membawa Kemenangan-Tujuh Seruan Kemenangan Dari Kayu Salib. Yogyakarta: PBMR ANDI., 2021.
  20. Sugianto, I. The Transforming Power Of The Holy Spirit: Membangkitkan Kembali Api Pelayanan Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini. Jakarta: PBMR ANDI., 2021.
  21. Yudianto, D., & Th, M. Becoming A True Worshipper. Depok: Penerbit Andi., 2021.