https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/issue/feedJurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)2023-12-29T04:58:57+00:00Victor Christiantovictorchristianto@gmail.comOpen Journal Systemshttps://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/126The Role of Pentecostal Worship in Virtues Development2023-11-11T17:47:09+00:00Agustinus Dermawanagustinusd@gmail.com<p>As the readers may already knew, this author grew up in Pentecostal</p> <p>tradition, and I know that one of the primary characteristics of</p> <p>Pentecostalism is worship. I agree with what Robert Mapes Anderson said,</p> <p>"<em>The heart of Pentecostalism is the worship service.</em>" In the same sense,</p> <p>Daniel Albrecht strongly believes too that the Pentecostal service lies at the</p> <p>heart of the Pentecostal/Charismatic spirituality. The fact that how</p> <p>important is worship in Pentecostal tradition draws my attention. It makes</p> <p>me to raise a question, "How significant is worship in the Pentecostal</p> <p>community?" or let me put it in more active question, "What is the role of</p> <p>Pentecostal worship in community?"</p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/121Memaknai Kerja melalui Lensa Teologis Rasul Paulus2023-08-24T13:32:57+00:00ODORICO DAPUTRAodoricodaputra@gmail.com<p>Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk bekerja. Sebagai makhluk yang senantiasa bekerja, tindakan tersebut telah begitu melekat pada dirinya yang utuh. Melalui pekerjaannya, manusia berupaya untuk mewujudkan sikap dan otoritas Allah di dalam dunia ini yang dilandaskan oleh karakter-Nya sebagai Sang Pekerja. Sementara itu, di dalam rentangan waktu perjalanan gereja, Kekristenan telah jauh mengalami perkembangan semenjak periode abad pertengahan dengan melekatnya praktik-praktik kaum monastik. Di sinilah istilah pekerjaan dan kerja mengalami reduksi melalui gagasan-gagasan dalam praktik monastik oleh para klerikal yang senantiasa hidup melayani Allah di dalam biara dan gereja. Berdasarkan hal tersebut, pekerjaan dan pelayanan telah terdikotomisasi laiknya dua kubu yang berbeda bahkan berseberangan.</p> <p>Karya tulis ini berfokus kepada analisis terhadap surat-surat kiriman Rasul Paulus dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif bukan eksperimental yang bertujuan menganalisis literatur-literatur teologis demi berupaya menunjukkan bahwa pekerjaan adalah pengabdian diri seutuhnya kepada Allah yang melaluinya, setiap manusia sebagai ciptaan menurut gambar-Nya, dipanggil untuk menjalankan mandat Allah pada Kejadian 1:26-28 beserta seluruh aspek yang dilakukan dalam hidupnya.</p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/115TEOSENTRIS ATAU KRISTOSENTRIS?2023-05-30T06:38:38+00:00Christian Arisandi Kiding Allochrissandi022@gmail.com<p>Abad keduapuluh, adalah masa ketika Gereja dihadapkan oleh pelbagai situasi krisis yang membuatnya tidak hanya semata-mata merevisi gagasan tradisional tetapi juga sekaligus merenungkan jawaban terhadap perkembangan zaman di tengah pluralisme. Mempertimbangkan runtuhnya dominasi Barat terhadap teologi Kristen di dunia, berbagai teolog kontekstual dari bagian bumi selatan yakni dari negara-negara dunia ketiga muncul demi memberikan gagasan Kristen yang memadai bagi mereka di dalam konteks dunia ketiga yang dikenal baik dengan kemajemukan, kemiskinan, dan dehumanisasi. Tentu saja hal ini diperlukan agar kekristenan dapat menjadi jawaban yang selalu relevan di sepanjang zaman, namun jawaban yang ditawarkan disertai dengan kekeliruan dogmatis yang bahkan telah diwariskan sejak Gereja mula-mula. Artikel ini memaparkan pokok ajaran dari Aloysius Pieris, Raimon Panikkar, dan Jacques Dupuis dalam rangka menunjukkan identitas Kristus dalam gagasan mereka. Kemudian dengan mendeskripsikan ketiganya, pada bagian berikutnya akan ditelaah berdasarkan dogmatika Kristen dan hermeneutika terhadap teks Kitab Suci.</p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/122Menjumpai Allah dalam Keseharian2023-08-24T14:53:24+00:00Josua Aritonangaritonangjosua757@gmail.com<p>Dalam perjalanan iman orang percaya, sebagian individu memilih untuk mengedepankan pengalaman dengan Tuhan yang Mahatinggi melalui peristiwa-peristiwa yang menakjubkan (dikotomis). Mereka cenderung meyakini bahwa hanya melalui peristiwa yang tidak umum, Tuhan bisa dialami. Melalui pandangan ini, terlihat seolah-olah Tuhan tidak dapat ditemui dalam aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti bekerja, bertemu dengan sesama, makan, dan lain sebagainya yang dilakukan setiap hari. Dalam konteks permasalahan ini, peneliti berupaya memberikan solusi dengan tujuan memperluas pemahaman tentang pengalaman dan perjumpaan iman dengan Tuhan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas sehari-hari muncul sebagai sebuah model spiritualitas yang menawarkan solusi bagi permasalahan pemikiran dikotomis tentang pengalaman iman dengan Tuhan. Spiritualitas sehari-hari memahami bahwa Tuhan dapat dialami dan hadir lewat kejadian-kejadian sederhana dari hari ke hari ketika menjalani aktivitas harian. Selain itu, penelitian ini juga menyatakan bahwa teologi penciptaan dan inkarnasi dapat menjadi landasan yang kokoh bagi spiritualitas sehari-hari. Kedua teologi ini relevan dengan spiritualitas sehari-hari karena sama-sama menekankan pentingnya menjalani aktivitas keseharian dengan setia, melihat kebaikan dalam setiap ciptaan, dan meyakini bahwa ciptaan itu sendiri menceritakan tentang Sang Pencipta. </p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/128Rethinking Contemporary Church2023-12-03T12:00:24+00:00Victor Christiantovchristianto@yandex.com<p>“<em>The times they are a-changin</em>’,” as Bob Dylan wrote his famous</p> <p>song. We all agree with that remark, and it is so timely to speak how</p> <p>the church today needs to be in a-changin’. The question, though, is</p> <p>what kind of change the church is seeking to embrace? Is it in</p> <p>Christology, or liturgy, or Ecclesiology. Perhaps many theologians</p> <p>try to rethink their Christology positions, but few dare to admit there</p> <p>are a number of pressing questions in Ecclesiology old thoughts, as</p> <p>Jim Petersen wrote. The present article explores beyond mere daily</p> <p>questions such as Strauch explored (1986), but we ask questions</p> <p>related to persistent hierarchy which may be quite too rigid for</p> <p>embracing many new technologies, such as graph network. We</p> <p>extend further ideas that we discuss previously (Simon &</p> <p>Christianto, 2020). More than that since several years ago, there</p> <p>have been various discussions regarding how the post-Covid-19</p> <p>situation will affect churches throughout the world. Although</p> <p>several books have been published on how church leaders should</p> <p>adapt to respond to these new circumstances, such reports seem</p> <p>rather reactive rather than looking in depth at the current</p> <p>ecclesiological challenges posed by Covid-19. Some churches have</p> <p>explored potential implications of the liquid church model as</p> <p>suggested by Prof. Pete Ward, inspired by sociologist Zygmunt</p> <p>Bauman. In this short article, the author invites readers to learn from</p> <p>small and simple churches, especially from a graph</p> <p>dynamics/network theory perspective. Therefore, in this initial</p> <p>report, let us discuss a graph interpretation of the God Trinity and its</p> <p>implications for the church graph model. We continue our previous</p> <p>article in the Amreta Journal, where we discussed a simple church</p> <p>model inspired by the interpretation of the John Gospel chapter 1;</p> <p>i.e. when Jesus called His first disciples to follow Him, cf. for</p> <p>example the free church model considered by Miroslav Volf from</p> <p>the Gospel of Matthew 17. Taking into account the earliest Christian</p> <p>communities that have grown in the past, especially in the era of the</p> <p>first centuries AD, as explained by Wim Dryer etc., let us put</p> <p>forward a proposition: that many of the serious obstacles faced by</p> <p>churches today can only be responded to properly by rethinking</p> <p>shared testimony and experience among networks or relationships of</p> <p>friends. In other words, rapid spreading of the Great Good News</p> <p>from God could only be achieved by introducing a new type of</p> <p>social analysis, called graph theory and network dynamics. We will</p> <p>discuss some implications in particular for the often hidden role of</p> <p>women in developing and propagating these ecclesiastical missional</p> <p>networks. To conclude, it is this writer’s hope that such an in-depth</p> <p>viewpoint will bring several insights into how to connect between</p> <p>ecclesiological praxis of the early Christian churches and the 21st</p> <p>century churches, especially in many regions of the world where the</p> <p>body of Christ is under severe persecution.</p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/127Cartledge, Mark J. Encountering the Spirit: The Charismatic Tradition2023-12-03T11:54:18+00:00Welko Marpaungwelkomarpaung@gmail.com<p>Pentakostalisme mengalami perkembangan jumlah pengikut yang</p> <p>signifikan di berbagai belahan dunia, secara khusus di benua Asia, Afrika,</p> <p>dan Amerika. Sebagai sebuah gerakan yang relatif masih muda,</p> <p>perkembangan kuantitatif penganut Pentakostalisme tidak berjalan paralel</p> <p>dengan pengartikulasian spiritualitas dan teologi Pentakostal.</p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/148Blackaby, Henry. Apa yang Roh Kudus katakan pada Gereja2023-12-29T04:38:38+00:00Victor Christiantovchristianto@yandex.com<p><strong>Resensi buku: Blackaby, Henry. </strong><strong><em>Apa yang Roh Kudus katakan pada Gereja</em></strong></p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)https://jurnal.sttsati.ac.id/index.php/amreta/article/view/149Joyner, Rick. Overcoming Evil in the Last days.2023-12-29T04:41:14+00:00Victor Christiantovchristianto@yandex.com<p>Resensi buku:</p> <p><strong>Joyner, Rick. </strong><strong><em>Overcoming Evil in the Last days</em></strong><strong>. </strong></p>2023-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100)