Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 28:1-25 dan Ajaran Aliran Pangestu

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

alentinus Yonathan

Abstract

Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam. 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu. Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel, sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa, roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah. Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka.


 


Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summoning of the spirit in comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue. Based on analysis of the historical context of the Book of Samuel, the result shows that the spirit in Endor is not that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death, the spirit in Endor is not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union. The result of this study can be used in the contextualization process for the Pangestu adherents who have joined the Christian church but still cling to their old-world view.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Bergant, Dianne dan Robert J. Karris. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Diterjemahkan oleh A.S. Hadiwijaya. Yogyakarta: Kanisius, 2002.
  2. Blommendal, J. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Diterjemahkan oleh P.S. Naipospos. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.
  3. Browning, W.R.F. Kamus Alkitab. A Dictionary of the Bible: Panduan Dasar ke dalam Kitab- kitab. Tema. Tempat. Tokoh. dan Istilah Alkitabiah. Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
  4. Gertz, Jan Christian dkk. Purwa Pustaka: Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika. Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.
  5. Hadiwiyono, Harun. Kebatinan dan Injil. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.
  6. Hinson, David F. Sejarah Israel: Pada Zaman Alkitab. Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus Mawene Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
  7. https://www.academia.edu/36332977/KEJAWEN, diakses 24 Agustus 2020.
  8. Jong, S. De. Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Kanisius, 1976.
  9. King, Philip J. dan Lawrence E. Stager. Kehidupan Orang Israel Alkitabiah. Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
  10. Ludji, Barnabas. Pemahaman Dasar Perjanjian Lama: Untuk Studi Kritis. Jilid 1. Bandung: Bina Media Informasi, 2009.
  11. Muryana. Dialog Interreligius – Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal. Jurnal ESENSIA, Vol. XIV No. 2. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013.
  12. Noth, Marthin. The Deuteronomistic History. Journal for the Study of the Old Testament Supplement Series 15. Second Edition. Sheffield: JSOT Press, 1981.
  13. Preuss, Horst Dietrich. Old Testament Teology Vol. 1, The Old Testament Library. Diedit oleh James L. Mays. Carol A. Newsom dan David L. Petersen. Louisville: Westminster John Knox Press, 1995.
  14. Sopater, Sularso. Inti Ajaran Aliran Valentinian & Inti Ajaran Aliran Pangestu: Suatu Perbandingan. Bandung: Badan Media Informasi, 2011.
  15. Subagya, Rahmat. Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
  16. Suhardi. Menekung di Puncak Gunung: Jalan Keselamatan Kejawen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.