Jurnal Amreta Vol. 4 No. 1 (2020). Theme: Mission in the Spirit
Seperti kita ketahui, kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat
untuk mewartakan Kabar Baik. Meski secara umum, gereja-gereja yang nonPentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja: koinonia, diakonia dan
marturia, namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja
dari tugas tersebut.
Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini, tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi
dalam pimpinan Roh Kudus. Karena jika gereja bermisi hanya dengan
mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia, hal tersebut bisa saja
justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja
yang bersangkutan. Padahal sebagai tubuh Kristus, kita mesti belajar untuk
mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia.
Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut.
Sebagai artikel pembuka, Pdt. Isak Suria memaparkan mengenai pengertian
peripateo dan stoikheo. Seperti kita ketahui, istilah “Berjalan dalam Roh” sering
kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam,
karena banyak perbedaan tafsiran. Sebuah artikel yang layak disimak.
Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan
dalam pelayanan Karismatik, serta implikasinya dalam konteks pandemi covid19 yang sedang terjadi. Selanjutnya dalam artikel ketiga, Pdt. Robby Chandra
membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah, berdasarkan teks Kisah
Para Rasul 16:11. Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam
tulisan ini, khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi.
Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus,
ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto. Kedua penulis
juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini.
Dalam artikel kelima, Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di
Endor dalam 1 Samuel 28, khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran
Pangestu.
Sebaagai artikel non-tematik, catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V.
Christianto dapat disimak, khususnya dalam hubungannya dengan diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas.
Sebagai penutup, ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit
Empowered Preaching: Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa
Ilahi, dan juga karya Peter J. Williams, berjudul Can We Trust the Gospels?
(Dapatkah kita mempercayai Injil?). Kedua resensi buku ini menutup edisi
Mission in the Spirit ini.
Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita
mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah
dalam pimpinan Roh Kudus itu.
DOI: https://doi.org/10.54345/jta.v4i1
Published: 2021-11-05