Membaca Kisah Para Rasul 1:1-11 dalam terang hari kenaikan Yesus Kristus

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Victor Christianto

Abstract

ABSTRAK
Dalam beberapa tahun ini ada perdebatan yang cukup seru di
kalangan akademisi khususnya yang bercorak Pentakostal,
termasuk: seberapa jauh perbedaan antara hermeneutika Injili pada
umumnya dan hermeneutika Pentakostalisme? Misalnya, dalam


membaca Kis 1:1-11, perhatian kita mungkin langsung terserap ke
kata kuasa atau dunamis. Benar, ini kata yang ajaib bagi banyak
orang, bahkan pak Menzies telah menulis tentang Empowering
Spirit. Dalam uraian ini kita meneliti hal-hal yang kiranya jarang
atau luput dari pembahasan pada umumnya. 

ABSTRACT
In recent years there has been quite an exciting debate among
academics, especially those with a Pentecostal style, including: how
far is the difference between Evangelical hermeneutics in general
and Pentecostalist hermeneutics? For example, in reading Acts 1:1-
11, our attention may be immediately drawn to the words power or
dunamis. It's true, this is a magical word for many people, even Dr.
Menzies has written about Empowering Spirit. In this description we
discuss things that are rarely discussed or overlooked in general.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. DeMarco, Loris. Sweeter than Honey. Jakarta: Immanuel Publishing House, 2011
  2. Pringle, Phil. Moving in the Spirit. Australia: PaX Ministries Pty. Ltd,, 2006