Tanggung jawab Penggembalaan berdasarkan Perspektif 1 Petrus 5:1-4 Pastoral Responsibilities based on 1 Peter 5:1-4 Section Articles

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sara Sapan
Dicky Dominggus

Abstract

This article discusses pastoral responsibilities from the perspective of 1 Peter 5: 1-4. In general, the pastor's responsibility is to care for God's church in spirituality. But specifically Peter wrote the pastor's responsibilities such as not by force but by volunteering, not looking for one's own benefit but with enthusiasm and not using power but to be an example. This article aims to understand pastoral responsibility in the perspective of 1 Peter 5: 1-4 and find its implications for pastoral today. The method used in this study is a qualitative method with a Historical Gramatical approach. The shepherd's responsibility in 1 Peter 5: 1-4 is to serve not by force, to serve voluntarily, to serve without seeking personal gain, to serve with enthusiasm and to serve by example.


===


Artikel ini membahas tanggung jawab penatua dalam kaitannya dengan penggembalaan terhadap jemaat Tuhan berdasarkan perspektif 1 Petrus 5:1-4.  Secara umum, tanggung jawab gembala adalah memelihara jemaat Tuhan dalam hal kerohanian.  Namun secara khusus Petrus memberikan deskripsi tanggung jawab tersebut  secara terperinci sebagai tugas yang dilakukan tanpa dengan paksa melainkan dengan sukarela, tanpa mencari keuntungan diri sendiri melainkan dengan semangat dan tanpa menggunakan kekuasaan melainkan menjadi teladan.  Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang tanggung jawab penggembalaan dalam perspektif 1 Petrus 5:1-4 dan menemukan implikasinya bagi penggembalan pada masa kini.  Metode yang digunakan penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan Historical Gramatical.  Adapun tanggung jawab gembala di dalam 1 Petrus 5:1-4 adalah melayani tanpa dengan terpaksa, melayani dengan sukarela, melayani tanpa mencari keuntungan pribadi, melayani dengan semangat dan melayani dengan memberi teladan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Balz, Horst, and Gerhard Schneider. Exegetical Dictionary of the New Testament. Vol. 3. Grand Rapids Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing, 1993.
  2. Balz, Horst, and Gerhard Schneinder. “Exegetical Dictionary Of The New Testament, 3 Jilid Grand Rapids: Wm B.” Eerdmans Publishing Co, 1994.
  3. Barna, George. The Habits of Highly Effective Churches: Being Strategic in Your God-given Ministry. Gospel Light Publications, 2000.
  4. Best, Ernest. “I Peter and the Gospel Tradition.” New Testament Studies 16, no. 2 (1970): 95–113.
  5. Bixby, Howard L. “What Is an Elder?” The Journal of Ministry (Fall 2005) (2005): 5–23.
  6. Borrong, Robert P. “KEPEMIMPINAN DALAM GEREJA SEBAGAI PELAYANAN.” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama 2, no. 2 (November 25, 2019).
  7. Botterweck, Gerhart Johannes, Helmer Ringgren, and Heinz-Josef Fabry. Theological Dictionary of the Old Testament: Vol. 1. Eerdmans, 1974.
  8. Conner, Kevin J. “Jemaat Dalam Perjanjian Baru.” Malang: Gandum Mas (2004).
  9. Davids, Peter H. The First Epistle of Peter. Vol. 21. Wm. B. Eerdmans Publishing, 1990.
  10. Elwell, Walter A. Baker’s Evangelical Dictionary of Biblical Theology. Grand Rapids Michigan: Carlisle, Cumbria, Bakker Pub, 1996.
  11. Goppelt, Leonhard. A Commentary on 1 Peter. Grand Rapids Michigan: Eerdmans Publishing Co, 1993.
  12. Graves, Arthur. Pertama Dan Kedua Petrus. Malang: Gandum Mas, 1982.
  13. Grudem, Wayne A. “Peter: An Introduction and Commentary.” Grand Rapids Michigan: Tyndale New Testament Commentaries, 1996.
  14. Handayani, Dessy. “Isu-Isu Kontemporer Dalam Jabatan Gerejawi.” Kurios 3, no. 1 (February 11, 2018): 66.
  15. Hillyer, Norman. 1 & 2 Peter, Jude (Understanding the Bible Commentary Series). Baker Books, 2011.