Pentakostalisme di abad ke-21

 

Editorial note:

Jason Worsley pernah menulis mengenai perbedaan jalan Pentakostalisme menurut Faupel, sebagai berikut: Pada tanggal 7 November 1992, D. William Faupel menyampaikan pidatonya untuk (SPS) Society of Pentecostal Studies ketika dia secara profetis menyatakan dua identitas Pentakosta yang terpisah muncul , yang berkaitan dengan gerakan kekudusan Weslyn dan yang kedua merupakan ekspresi otentik dari iman Kristen dan akan memiliki gerakan dan misinya di seluruh dunia dan membentuk iman yang kita sebut Susunan Kristen di seluruh dunia. Nubuatan ini tidak terjadi begitu saja tetapi menghasilkan buah seperti misi di Inggris dan sekarang menyelimuti kaum muda dengan api Roh Kudus yang dengan susah payah dikhotbahkan oleh agama Kristen (Faupel 1993:23).

Menyimak kalimat profetik D. William Faupel tersebut, sepertinya memang ada berbagai jalur (path) yang berbeda-beda yang menjadi ciri Pentakostalisme di abad ke-21 ini. Di satu sisi, ada beberapa denominasi yang menekankan pada pujian dan penyembahan dengan musik yang dikerjakan secara rapi, dan ada juga yang menekankan mukjizat dan kuasa Tuhan yang luarbiasa, namun tidak jarang juga timbul ekses di sana-sini. Artinya perlu kita renungkan kembali, seperti apakah ciri Pentakostalisme sebagaimana dirintis saat gerakan Azusa Street Revival di awal abad ke-20 tersebut, dan apakah gereja-gereja saat ini benar-benar menjaga hidup sebagai anak-anak Tuhan yang siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan  Yesus kali kedua?

Semoga artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini akan menguatkan jatidiri kita semua sebagai umat percaya yang diberdayakan oleh Roh Kudus.

 

Maranatha!

 

26 Mei 2023,

Mewakili Tim Editorial Jurnal Amreta

DOI: https://doi.org/10.54345/jta.v6i2

Published: 2023-10-18